Jumat, 30 April 2010

TENTANG KERBAU

sebab saya tak mengerti yang tuan katakan. disini saijah dan adinda menjadi saksi sesungguhnya kerbau adalah makhluk yang berbudi dan berbakti. ingatkah tuan dengan kisah saijah dan adinda?? belum genap delapan tahun itu waktu saijah punya usia. dikotakan sawah ,pulas saijah tertidur dipunggung kerbau saat seekor harimau hendak merobek kulit tipis ini. Tiba-tiba saja dengan tanduknya menyerang perut harimau, hingga usus menyembulnya keluar .saijah pulang dengan selamat. Dan ibu memekik histeris setelah kabar burung tahu menahu sampai ketelinganya. Dipeluknya saijah dan dibayang-bayangnya cakar harimau yang begitu tajam melengkung besar-besar. Dilihatnya pula luka menganga dileher itu kerbau yang tak mengaum. Bunda bayangkan apa gerangan hendak terjadi jika itu cakar mencengkram kulit tipis saijah. Menangis pulalah bunda buat itu kerbau. Mengingat jasa itu kerbau saat terkekangnya pagi sampai terbebasnya malam hari. Begitu tuan saya punya kisah tentang “saijah dan adinda”. Tuan tak perlu marah-marah atas sikap kerbau. Seperti kambing yang mengembik, ayam yang berkokok dan kerbau pun suatu saat pastilah mengaum. Lihatlah tuan, nasib petani …mungkin itulah semua pesan ini jika tuan hendak berjanji untuk yang kesekian ratus hari lagi….

04 Februari 2010 jam 19:58


tragedy...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar